Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Pamong Budaya di Lingkungan Pemko Bukittinggi

Pada petang hari Jum'at tanggal 27 Jumadil Awal 1443 H yang bertepatan dengan hari terakhir penanggalan Gregorian 31 Desember 2021 dilakukan pelantikan Pelantikan Penyetaraan Jabatan Struktural ke Jabatan Fungsional di lingkungan Pemerintah Kota Bukittinggi. Pada acara yang dimulai pada pukul 17.00 WIB ini, Wako yang didampingi unsur pimpinan melantik 207 orang Pejabat Fungsional. Di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdapat 8 (delapan) orang yang dilantik, dimana tiga orang diantaranya dari Bidang Kebudayaan. Ketiga orang tersebut ialah Beta Ayu Listyorini, SS yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Permuseuman, Fakhri, SS yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Cagar Budaya dan Peninggalan Sejarah, dan Yogian Hutagama S.STPar, M.Sn yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi Bina Seni dan Nilai Tradisi. Ketiganya dilantik sebagai Pamong Budaya Muda.

Tuan Kemendur

Foto: wikipedia Controleur atau dilidah orang Melayu di Minangkabau menjadi Kumendur atau dipanggil Tuan Kumendur yang merupakan salah satu jabatan dimasa Kolonial Belanda di Indonesia. Merupakan jabatan terendah dalam struktur organisasi pemerintah kolonial. Controleur menguasai sebuah wilayah yang bernama Onder Afdeeling dan di atasnya terdapat Asisten Residen yang menguasai wilayah yang bernama Afdeeling . Pada masa kolonial Bukittinggi merupakan bagian dari Onderafdeeling Oud Agam (Agam Tua) yang wilayah mencakup Kota Bukittinggi dan Agam Timur (di Kabupaten Agam sekarang). Ibu kotanya terletak di Bukittinggi. Asisten Residen berkantor di Istana Bung Hatta sekarang dan Controleur berkantor di tempat yang sekarang menjadi Bukittinggi Plaza.

Pamong Budaya

Pamong berasal dari Bahasa Jawa 'among' atau 'emong' yang artinya ialah mengasuh/membimbing/mendidik. Kemudian kata ini menjadi 'pengamong' atau 'pengemong' yang artinya ialah orang yang mengasuh/membimbing/mendidik. [1] Sedangkan dalam laman Kamus Besar Bahasa Indonesia , Pamong |pa.mong| berarti pendidik/pengasuh/pengurus. [2] Sedangkan 'budaya' berasal dari Bahasa Sanksekerta 'buddhayah' yang merupakan bentuk jamak dari 'budhi' yang diartikan hal-hal yang berkaitan dengan bui atau akal manusia. Budaya didefenisikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang serta diwarisi dari generasi ke genenasi. [3] Dalam Bahasa Inggris digunakan kata 'culture' yang berasal dari Bahasa Latin 'cultura'. Sedangkan bagi Minangkabau dan Alam Melayu lebih cocok digunakan kata 'adat' yang berasal dari Bahasa Arab 'adah'. Menurut wikipedia, adat terdiri dari nilai-nilai atau n

PDRI penyelamat Republik

@kababukiktinggi  - Hari Bela Negara setiap tahunnya diperingati setiap tanggal 19 Desember. Penetapan Hari Bela Negara tak lepas dari perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan eksistensi Kemerdekaan Republik Indonesia dari penjajah. Hari Bela Negara disahkan melalui Keppres Nomor 28 Tahun 2006 oleh Presiden waktu itu, Susilo Bambang Yudhoyono. Dilansir dari situs Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, peristiwa Agresi Militer II oleh Belanda pada tanggal 19 Desember 1948 menjadi alasan dipilihnya tanggal 19 Desember sebagai tanggal peringatan tahunan. Tersebutlah Bukittinggi, Koto Rang Agam ini menjadi saksi dan bukti sejarah bahwa Republik Indonesia tetap ada walau ibu kota negaranya di Yogyakarta telah dikuasai oleh penjajah. Perannya sangat penting dalam menjaga eksistensi Indonesia tetap menjadi negara yang diakui dunia meski penjajah Belanda masih bercokol di Tanah Air untuk kembali menjajah Indonesia. Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) dibentuk atas perintah

Lokomotif Uap E10 di Stasiun Bukittinggi

  Momen perkeretaapian di Kota Bukittinggi Sumatera barat tahun 1970. Sebuah lokomotif uap bergigi seri E10 dan beberapa gerbong penumpang baru sampai di emplasemen stasiun bukittinggi dari kota padang panjang. 📸 Internationalsteam.co.uk Disalin dari IG Sumatrain

Hantaran Ranperda Cagar Budaya (6-7.12.21)

Pada hari Senin tanggal 2 Jumadil Awal 1443/ 6 Desember 2021 Pemerintah Kota Bukittinggi menghantarkan Rancangan Peraturan Daerah (Perda) Cagar Budaya. Hantaran disampaikan oleh Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi pada Sidang Paripurna DPRD Kota Bukittinggi yang dilaksanakan secara luring dan daring (via zoom meeting). 

Museum dan Generasi Muda

Ilustrasi: Marketeer Menarik mendapati sebuah pertanyaan dari peserta setelah beberapa kali melakukan seminar/sosialisasi terkait permuseuman di Kota Bukittinggi. Mereka bertanya terkait peranan seperti apa yang dapat dimainkan oleh para generasi muda di bidang kebudayaan. Sebenarnya para pemuda memiliki peranan yang sangat penting, hanya sahaja mereka belum melihat arah jalan yang akan mereka tempuh. Salah satu peran yang dapat mereka lakukan ialah melalui sebuah lembaga yang bernama komunitas. Pada beberapa kota, mereka mimiliki komunitas yang bergerak di bidang kebudayaan. Apakah itu permuseuman, cagar budaya, kesenian tradisional, budaya tradisional, dan lain sebagainya. Komunitas ini kebanyakan diinisiasi sendiri oleh masyarakat yang sebagian besar dari mereka didominasi oleh generasi muda.

" 𝗦𝘆𝗲𝗸𝗵 𝗔𝗯𝗱𝘂𝗿𝗿𝗮𝗵𝗺𝗮𝗻 𝗕𝗮𝘁𝘂𝗵𝗮𝗺𝗽𝗮𝗿 "

Ilustrasi: Bincang Syariah Disalin dari kiriman FB Aldiyansyah Chaniago 𝚄𝚕𝚊𝚖𝚊 𝙱𝚎𝚜𝚊𝚛 𝚃𝚎𝚛𝚔𝚎𝚖𝚞𝚔𝚊 𝙼𝙸𝙽𝙰𝙽𝙶𝙺𝙰𝙱𝙰U 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚕𝚊𝚑𝚒𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚄𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚋𝚎𝚜𝚊𝚛 Ranah 𝙼𝚒𝚗𝚊𝚗𝚐 Ulama Qira’at al-Qur’an dan Sufi Besar. Ulama yang sangat masyhur kebesaran tokohnya sebagai ahli ilmu qira’at al-Qur’an dan juga ulama tasawuf. Dalam tasawuf, kapasitas beliau adalah mursyid Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah. Nama lengkapnya adalah Maulana Syekh Abdurrahman bin Abdullah al-Khalidi Batuhampar. Syekh Abdurrahman Abdullah Batuhampar (Lahir :1783- Wafat 1899) Ia adalah ayah dari Syekh Arsyad Batuhampar (wafat 1924), dan kakek dari Syekh Muhammad Arifin Al-Arsyadi (wafat 1939),& Kakek Dari Mohammad Hatta Proklamator RI/ Kakek Dari Wakil Presiden Pertama. Seperti tampak dari gelar maulana tersebut, tokoh ini merupakan seorang ahli tarekat. Namun, keahliannya tidak hanya di sana, tetapi juga mencakup bidang fikih, syariat, ilmu Alquran, dan lain-lain.

Desember on History

2 Hari Penghapusan Perbudakan 3 Hari Disibilitas Internasional 9 Hari Armada Republik Indonesia 10. Hari HAM Internasional 19. Hari Bela Negara

Sosialisasi Pemanfaatan Museum 2021

  Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi akan menyelenggarakan Sosialisasi Pemanfaatan Museum yang akan diselenggarakan pada hari Selasa dan Rabu/ 7 & 8 Desember 2021 di Istana Bung Hatta Kota Bukittinggi. Hari Selasa merupakan Seminar Pemanfaatan Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta (RKBH) dan pada hari kedua merupakan Seminar Pemanfaatan Museum Rumah Adat Nan Baanjuang (RANB). Para peserta dari kalangan guru dan umum dan dapat mendaftar memalui tautan: Guru:  https://bit.ly/3ddtq9U  dibatasi hanya 70 orang peserta (1 sekolah 1 perwakilan) Umum: https://bit.ly/3pqnsYR Dengan Narasumber: