Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

FESTIVAL FILM DOKUMENTER SUMBAR (DOKUFES) 2021

Assalamualaikum Wr.WB Dunsanak, Sasaraina, Kuom dan Kerabat Semua yang bergiat di perfilman  Ayo pelaku, penggiat dan sineas film/audio visual Indonesia  Daftarkan Karyamu  Hingga 20 Agustus 2021 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat mempersembahkan :  FESTIVAL FILM DOKUMENTER SUMATERA BARAT (DOKUFES) 2021

Bandar Padang

Padang merupakan salah satu bandar pelabuhan di Pesisir Barat Pulau Sumatera yang telah ada semenjak sebelum kedatangan Belanda. Bandar ini merupakan salah satu bandar utama Minangkabau yang menjadi penghubung dengan dunia luar. Dalam roman Hulubalang Raja karya Nur Sutan Iskandar disebut tentang Orang Kayo Kaciak yang menjadi pemimpin dari Penghulu Nan Salapan Suku di bandar Padang. Roman ini mengambil latar awal mula Belanda mulai mencengkramkan kukunya di bandar tersebut, serta hengkangnya orang-orang Aceh yang sebelumnya mengendalikan bandar tersebut.

Hijab Perempuan Bima, NTB

  natgeoindonesia   Budaya Rimpu yaitu cara berpakaian masyarakat Bima atau Mbojo untuk menutup aurat. Untuk wanita yang belum menikah menggunakan rimpu yang menutup seluruh wajah, kecuali kedua matanya disebut Rimpu Mpida. Untuk wanita yang sudah menikah menggunakan rimpu dengan bagian wajahnya terbuka disebut Rimpu Colo.

Palanta Bagurau Nyiak Inggi

  Saluang merupakan salah satu seni Minang yang pada masa sekarang ini mulai berangsur-angsur jarang didapati. Pada masa dahulu pertunjukan Saluang merupakan salah satu pertunjukan yang dinanti-nanti. Para pengunjung akan selalu ramai, terutama apabila malam telah beranjak semakin larut. Saluang tidak hanya perihal meniup alat musik yang terbuat dari batuang (Buluh Talang) yang tidak sembarang orang dapat melakukannya. Bunyi Saluang yang tiada putus itu membutuhkan keahlian khusus dari si peniup yang tidak sembarang orang menguasainya.

Gubernur Sumbar: Hidupkan Kembali Silek di Setiap Masjid dan Surau

 Simawang - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi menganjurkan silek (silat tradisional Minangkabau) dihidupkan kembali pada setiap masjid dan Surau di daerah untuk memperkuat nilai-nilai budaya dan agama demi memberikan kontribusi bagi keutuhan bangsa dan negara. "Silek itu asal katanya sillah atau hubungan silaturahim. Setelah memperkuat hubungan dengan Allah dengan mengaji di masjid dan surau, kemudian dilanjutkan dengan memperkuat hubungan sesama manusia dengan silek," katanya saat peresmian sekaligus khutbah Jum'at perdana di Masjid Fathul Barri, Nagari Simawang, Kec. Rambatan Kab.Tanah Datar, Jum'at (25/6/2021). Gubernur Sumbar mengatakan, sejarahnya silek dan surau di Minangkabau memang sangat erat kaitannya. Hubungan erat antara unsur budaya (silek) dan agama (surau) itulah yang membentuk tokoh-tokoh Minangkabau yang kemudian ikut menjadi pendiri bangsa Indonesia.

Juknis Even PKD Sumbar 2021

  Disalin dari WAG BILIAK BUDAYA Disdikbud Prov. Sumbar Dikirim oleh Asro Sikumbang (Pegawai Disbud Prov)   Assalamualaikum Tuan, Engku, Rangkayo, Encik, serta Kawan Semua Di Sumatera Barat Khususnya dan Indonesia Umumnya    MENUJU PEKAN KEBUDAYAAN DAERAH (PKD) SUMATERA BARAT 2021 Di Oktober   !!! Ayo Ikuti Dan Sebarluaskan Dan Mari Nanti Kita Ramaikan Nantikan Perkembangan Informasinya Di Instagram : https://www.instagram.com/pkd.sumbar/ Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) hadir sebagai bentuk sarana dalam mejuwudkan cita-cita Kebudayaan Nasional yang dibangun dari pergaulan Budaya antar etnik, antar generasi dari masa lalu dan hari ini menuju masa depan.

Lomba Disain Logo & Tagline Museum RANB

Perbaharui informasi terkait kegiatan yang kami selenggarakan dengan bergabung di WAG, Telegram, IG, Twitter, GrupFB, dan Like PageFB kami. Grup Telegram: https://t.me/bukittinggiculture

Kearifan Lokal untuk Ketahanan Budaya

  Dalam rangka Festival Kebudayaan Daerah yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Daerah Sumatera Barat, menghimbau semua generasi muda & lintas generasi untuk menghiasi Festival Kebudayaan sebagai bentuk kesadaran merawat adat (kebudayaan) di Sumatera Barat yang telah rentan terlupakan. Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) hadir sebagai kekhawatiran seiring ilmu pengetahuan yang serba digital tanpa batas menyebabkan masyarakat semakin sibuk dengan kebaruan dan kemuthakiran. Sebagai pewaris adat (kebudayaan), generasi yang hidup pada hari ini memiliki tantangan. Terutama dalam memilah dan memilih konsumsi budaya dalam wilayah ego mengikuti tren. Di satu sisi, dengan kerapuhan nilai dasar budaya yang dimiliki, wilayah tradisi (adat daerah) dianggap tidak lagi relevan untuk memenuhi kebutuhan zaman. Di sisi lain, memaknai kearifan lokal dan kelangsungan tradisi perlu mendapat perhatian sebagai tameng terhadap ketahanan nasional sebagai potensi kekayaan lokal, identitas kole

Bahasa Menentukan Bangsa

  Ada apa dengan sastra Negeri Melayu? bahasa daerah mulai hilang popularitasnya di zaman yang modern ini. Bahkan, peranannya dalam membudayakan tradisi pun semakin tidak dipandang sebagai sesuatu yang 'Wah'. Sejatinya, sastra terlahir karena budaya. Begitu juga sebaliknya, sastra punah karena budaya itu punah.   "Bahasa Menentukan Bangsa" "Bahasa Jiwa Peradaban" Puisi, pantun, maupun cerita pendek yang berkembang pesat di zaman canggih ini, semua itu karena ada sumbangsih Sastra Melayu. Semenjak puisi dan cerpen menjadi perbincangan dewasa ini, sastra Melayu telah melahirkan itu semua, baik dalam puisi, pantun, maupun cerita rakyat. Dengan membawa sastra Melayu ke dunia perpuisian, kita juga dapat menikmati pertunjukan puisi itu dengan musik tradisional seperti yang pernah dilakukan masyarakat Minangkabau (yang menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa tulis) [1] yang menjadikannya sebagai penghibur atau pengisi dalam upacara adat di zaman dulu.

Kearifan Lokal Untuk Ketahanan Mental

Tahukah kalian bahwa di dunia ini, orang selalu sulit membedakan mana yang orang Indonesia, Thailand, Malaysia dan Filipina?  Baru tahu bedanya, kalau sudah bercakap, makan, atau lebih dalam lagi. Bisa juga dikala tahu selera musiknya, sampai cara mereka berpakaian. Sebab kawan, secara ciri fisik, ras kita semua serupa (Serumpun). Oleh karena itulah kawan, kenapa kita harus beradat (berbudaya). Bahasa yang kita gunakan tatkala kita berbicara, selera makanan kesukaan, musik yang didengarkan, atau pakaian yang dipakai adalah bagian-bagian dari jati diri (kebudayaan) yang melekat di pribadi kamu. Kalau kalian mengaku orang Minang namun tidak mencintai budaya Minang, maka orang luar tak akan tahu kalian dari bangsa mana di Planet Bumi ini. Gemaskan tatkala ada yang manggil atau menyapa kalian, tapi yang memanggil tak tahu dengan nama kalian? begitulah adat (budaya) sebagai jati diri (identitas), seperti nama yang melekat pada diri kalian. Mari, jadikan adat kita sebagai jalan hidu

Pekan Kebudayaan Daerah Sumbar

  Siapkah kamu menjadi saksi sejarah baru dari Sumatera Barat? Dengan bangga kami mempersembahkan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Provinsi Sumatera Barat tahun 2021. Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) hadir sebagai bentuk sarana dalam mejuwudkan cita-cita Kebudayaan Nasional yang dibangun dari pergaulan Budaya antar etnik, antar generasi dari masa lalu dan hari ini menuju masa depan. “Festival Merawat Ingatan” merupakan sebuah tagline yang menjadi kerangka besar yang mampu menjembatani pelaksanaan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Provinsi Sumatera Barat tahun 2021. Kegiatan PKD tahun ini menjadi penting untuk selenggarakan sebagai upaya merawat, yaitu memulihkan kembali ingatan lintas generasi terutama generasi milenial terhadap nilai-nilai kearifan lokal. Perayaan ini sekaligus wahana edukasi kembali ke dasar sebagai landasan utama terhadap nilai-nilai yang mengakar di dalam masyarakat Sumatera Barat yang multi etnis. Pelaksanaan PKD kali ini mencakup tiga sektor potensi budaya, y

"MANGAPIK DAUN KUNYIK"

__________ Istilah ini merupakan kiasan untuk orang yang selalu menyebut dirinya memiliki jaringan 'connection' yang luas, apapun dan siapapun yang berurusan dengan dirinya dijamin tidak akan ada halangan sedikitpun. - Dan tidak kalah hebatnya lagi, orang yang seperti ini setiap waktu selalu membicarakan kehebatan dan wawasannya yang begitu luas. - Bicara Agama, dia paling ahli ibadah. Bicara Politik, pengamat politik itu teman diskusinya. Bicara Bisnis, levelnya sudah pasive income. - Ndak do lai, lah dek inyo sadoalahnyo.   Disalin dari IG: Pitaruah  

Minangkabau Kini..

  Ketika mendapati sebuah video beberapa orang remaja puteri dengan bangga dan tanpa rasa malu berkitencak  menggoyangkan badan pada beberapa tempat di kota kecil ini, tiada dapat dikata mengurut dada sembari berharap dapat mengobati hati yang tersayat itu. Video yang diunggah oleh akun tersebut merupakan unggahan ulang dari akun IG sebuah manajemen penari perempuan . Selain memiliki akun IG mereka juga memiliki kanal Youtube . Setidaknya hingga Rabu malam (02/05/21) kami dapati lima buah video yang kelima-limanya berlatar di kota kecil ini.