Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

PROFIL MUSEUM RUMAH KELAHIRAN BUNG HATTA

1. NAMA MUSEUM : MUSEUM RUMAH KELAHIRAN BUNG HATTA (RKBH) 2. ALAMAT MUSEUM : JL. SOEKARNO HATTA NO.37, CAMPAGO IPUH, KEC. MANDIANGIN KOTO SELAYAN, KOTA BUKITTINGGI, SUMATERA BARAT 26137 3 . NO TLP/ FAX : - 4 . NARAHUBUNG : 1.     BETA AYU LISTYORINI, SS  ( 081330548732 ) 2.   FAHRI  ( 0819 9412 2048 ) 3. SANTY (+62 813-7397-3410)      5 ALAMAT EMAIL / WEBSITE : KEBUDAYAANBKT@GMAIL.COM linktr.ee/kebudayaan FANPAGE: MUSEUM RUMAH KELAHIRAN BUNG HATTA webblog: cultureandbukittinggi.blogspot.com 6. VISI & MISI : VISI: MELESTARIKAN CITA CITA BUNG HATTA           Misi: a) Menjadi wadah pendokumentasian masa kanak-kanak Bung Hatta b) Menjadi rujukan dalam studi tentang Bung Hatta c) Melakukan kajian tentang sejarah kehidupan Bung Hatta dan ke

Milad Polwan ke-73

 Memperingati Milad Polisi Wanita Republik Indonesia Polisi Wanita (Polwan) Republik Indonesia lahir di Bukittinggi pada tanggal 27 Syawal 1367 H yang bertepatan dengan 1 September 1948. Pionir Polwan ialah 6 orang perempuan yang lulus seleksi untuk menempuh pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) di Bukittinggi. Keenam perempuan tersebut ialah: Mariana Saanin Mufti Nelly Pauna Situmorang Rosmalina Pramono Dahniar Sukotjo Djasmainar Husein Rosnalia Taher Dari beberapa sumber disebutkan kalau keenam orang perempuan tersebut berasal dari Minangkabau. Namun dari nama-nama mereka setidaknya terdapat nama jawa dan Batak. Mungkin yang dimaksudkan ialah keenam perempuan tersebut berdomisili di Minangkabau.

Kisah Penahanan Bung Hatta di Pesanggrahan Menumbing Bangka Barat (II)

Melihat Berghotel, Bangunan 2 Juta Gulden Yang Diubah Belanda Jadi Tahanan Bung Hatta Penulis: Kontributor Pangkalpinang, Heru Dahnur | Editor Teuku Muhammad Valdy Arief  Foto: i ndonesiaheritage-cities.org BANGKA BARAT, KOMPAS.com -  Pesanggrahan Menumbing atau dalam bahasa Belanda disebut Berghotel (tempat bersantai), merupakan salah satu situs bersejarah yang berlokasi di puncak Perbukitan Menumbing, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Konon lokasi puncak Menumbing ditemukan pertama kali oleh ilmuan Belanda yang pernah melakukan penelitian Botani di kawasan itu. Penemuan itu kemudian dilaporkan pada perusahaan timah Belanda, Bangka Tin Winning (BTW). Kemudian disusunlah rencana pembangunan Berghotel. Perusahaan timah pun harus merogoh kocek hingga 2 juta gulden untuk membiayai pembangunan tersebut.

Kisah Penahanan Bung Hatta di Pesanggrahan Menumbing Bangka Barat (I)

Foto: Kompas/Heru Dahnur BANGKA BARAT   – Garis penanda berukuran 4×6 meter masih terpampang jelas di Pesanggrahan Menumbing, Puncak Menumbing, Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Di situ dulunya dibangun sebuah kerangkeng atau sejenis ruang tahanan bagi tokoh proklamator bangsa, Mohammad Hatta. Penahanan Bung Hatta dilakukan Belanda demi meredam percikan api kemerdekaan yang telah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 di Jakarta. “Di sini dulunya ada kerangkeng tempat Bung Hatta yang dulunya Wakil Presiden sekaligus Perdana Menteri dan Sekretaris Negara AG Pringgodigdo ditahan,” kata Kepala Seksi Kebudayaan dan Pariwisata Bangka Barat M Ferhad Irvan kepada Kompas.com di Pesanggrahan Menumbing, Rabu (11/8/2021).

‘Athar: Jejak Kepribadian Minang yang Terlupakan

Dari buku: Bung Hatta di Mata Generasi Muda Minangkabau Manusia membuat rencana namun Allah jua yang menentukan, demikianlah kiranya yang berlaku pada kehidupan Muhammad ‘Athar. Keluarga bakonya di Batu Ampa [1] dan keluarga ibunya di Bukittinggi telah bersepakat bahwa Si Buyung Kecik ini akan disekolahkan di Sekolah Rakyat selama lima tahun dan pada malam hari mengaji di Surau Nyiak Djambek di Tangah Sawah. [2] Tamat ataupun tidak, apabila sang kakek pergi naik haji ke Mekah maka Si Buyung mesti turut serta dibawa. Di Tanah Suci ia akan disekolahkan di bawah pengawasan adik bungsu sang ayah (Haji Nurdin) dan selepas itu akan melanjutkan sekolah ke Kairo, Mesir. Namun tak satupun dari rencana itu yang berlaku, beberapa pekan sebelum keberangkatan ke Mekah, ibundanya tak hendak melepas anak bujangnya pergi jauh. Tempat Si Buyung - yang biasa dipanggil Atha (karena lidah Melayu) - ini digantikan oleh adik bungsu ibunya Mak Idris. [3]

Tahun Baru 1443 H

Tahun baru Hijriyah memang tidak semeriah perayaan tahun baru Gregorian (lebih populer dengan nama Masehi). Hal ini karena penanggalan Hijriyah tidak menjadi penanggalan resmi negara. Dan perayaannyapun tidak dirayakan dengan hura-hura ataupun bermaksiat. Peringatannya lebih menekankan kepada tarikh (sejarah) hijrah Rasulullah SAW beserta latar belakang sosial-politik Mekkah saat itu yang merupakan makna tersurat. Sedangkan untuk tersiratnya ialah kata "hijrah" itu sendiri yang artinya pindah. Pindah dari keadaan yang buruk ke keadaan yang lebih baik sesuai tuntunan Syari'at.

Kiat buat rumah mu sejuk

Ternyata Rumah Gadang khas Minangkabau bisa menginspirasi untuk membuat rumah yang sejuk tanpa bantuan pendingin udara, kawan! Pasti akan keren sekali kalau memadukan arsitektur peninggalan nenek moyang dengan arsitektur modern sekarang dan mengolah peluang yang ada dari desain sampai material karena semuanya alami. Selain itu juga hemat listrik, kawan!

Lomba Vlog untuk Umum

  Halo, Sahabat Nusa! Kamu suka videografi? Sering membuat konten video vlogging atau semacamnya di media sosial kamu? Pas sekali, agaknya! Kali ini Nusa akan mewadahi bakatmu dalam sebuah lomba vlog :) Dalam rangka meningkatkan peran aktif masyarakat dalam merevitalisasi potensi Jalur Rempah serta meningkatkan pemahaman dan pemaknaan Jalur Rempah, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyelenggarakan kegiatan lomba Vlog di kompetisi Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia!

Lomba Penulisan dan Foto untuk Wartawan dan Umum

Halo, Sahabat Nusa! Kamu suka menulis? Atau lebih suka foto? Apakah kamu seorang wartawan yang suka keduanya? Atau mungkin masyarakat umum dengan kedua bakat tersebut dan bingung hendak disalurkan ke mana? Cocok sekali, kiranya! Kali ini, Nusa tidak akan meminta kalian untuk memilih, tapi akan Nusa berikan keduanya :)

Lomba Penulisan dan Foto untuk Pelajar

Halo, Sahabat Nusa! Apakah kamu seorang pelajar SMA atau sederajat? Atau lebih spesifik lagi, apakah kamu seorang pelajar yang suka mengarang/menulis maupun mengambil foto-foto? Kalau iya, info dari Nusa ini pasti cocok sekali untuk kamu :) Dalam rangka meningkatkan peran aktif masyarakat dalam merevitalisasi potensi Jalur Rempah serta meningkatkan pemahaman dan pemaknaan Jalur Rempah, Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyelenggarakan kegiatan lomba Penulisan dan Foto kategori Pelajar SMA dan Sederajat di kompetisi Bumi Rempah Nusantara untuk Dunia!