Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Lomba Bertutur 2021

Pada tanggal 29 s/d 30 diselenggarakan kegiatan Lomba Bertutur di Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta Kota Bukittinggi. Peserta dari tingkat SD, SMP, dan SMA se Kota Bukittinggi Foto-foto kegiatan: Hari Pertama, klik DISINI Hari Kedua, klik DISINI Tautan Berita: Lomba Bertutur Bung Hatta untuk Pelajar di gelar di Bukittinggi - covesia.com Bukittinggi gelar lomba bertutur Bung Hatta untuk Pelajar - antaranews Bukittinggi gelar lomba tema Bung Hatta dan Museum RKBH - klikpositif Lomba Bertutur tentang Kehidupan Pribadu Bung Hatta - Antara Antusiasme Pelajar Kota Bukittinggi ikuti Lomba Bertutur - Covenesia Pelajar Antusias Ikuti Lomba Bertutur Bung Hatta - Klik Positif

Bukittinggi masa Agresi Belanda II

SERANGAN DIKOTA BUKITTINGGI 19 DESEMBER 1948- Pada masa Perang Kemerdekaan, Bukittinggi dijuluki sebagai “ Ibu Kota Kedua Republik Indonesia”  Selama beberapa bulan, pada tahun 1947 Wakil Presiden RI berkedudukan di kota ini. Dari Bukittinggi, Wakil Presiden memimpin dan menggendalikan  pemerintahan dan perjuangan untuk seluruh Sumatera.

Murid & Guru Sekolah Raja 1888

Foto ini tentang Sekolah Raja di Bukittinggi atau Kweekschool Fort de Cock pada tahun 1888. Murid-murid sekolah ini dari berbagai pelosok Sumatera dan Kalimantan. Sedangkan guru pribumi paling cakap dan setara dengan guru-guru Eropa adalah Nawawi yang suatu hari memiliki anak perempuan dan menjadi murid perempuan pertama di Sekolah Raja ini. Putri dari guru Nawawi itu bernama Syarifah yang seangkatan dengan Ibrahim (Tan Malaka). Tentu, Syarifah Nawawi yang cerdas dan manis itu, telah menumbuhkan benih-benih rindu Tan Malaka kepadanya suatu hari meski hanya bertepuk sebelah tangan.

Penjara Lama Dulu dan Kini

  Catatan  @padangheritage : Melihat Penjara Lama Bukittinggi dari Ketinggian Tampak dari kejauhan terlihat penjara lama Kota Bukittinggi atau bernama Gevangenis van Fort de Kock yang gagah berlatarkan menawannya Gunung Marapi. Kolase foto old now kali ini menunjukan untuk foto jadul bagian atas terlihat Fort de Kock masih berupa hamparan sawah dengan suasana yang masih terasa pedesaannya, jalan masih tanah dan rumah penduduk pun belum ada. Masih bangunan penting bangsa Belanda seperti penjara lama. Foto ini koleksi Nationaal Museum van Wereldculturen sekitar tahun 1857-1890.

Stasiun Kereta Api Padang Lua

Sejarah Cagar Budaya Stasiun Kereta Api Padang Luar di Kabupaten Agam. Stasiun padang luar merupakan salah satu cagar budaya tidak bergerak yang berada di kabupaten agam sumatera barat. Stasiun Padang Luar tercatat sebagai cagar budaya di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumbar dengan nomor inventaris 57/BCB-TB/A/11/2011.

Usmar Ismail & Djamaludin Malik

Bapak perfilman Indonesia, H. Usmar Ismail Sutan Mangkuto Ameh, bersama Djamaluddin Malik menerima bronze trophy dari Southeast Asian Film Festival untuk film " Harimau Tjampa " (1953). Teringat scene pembuka film Harimau Tjampa yang dibuka dengan pemandangan rumah-rumah gadang dengan latar belakang lagu Minangkabau klasik, yakni "Denai Sansai" (lirik lagu disesuaikan dengan konteks cerita). Sangat artistik dan patut menerima penghargaan ilustrasi musik pada Festival Film Asia Pasifik yang diselenggarakan di Singapura pada 1955.

Jalur KA Bukittinggi - Payakumbuh

  Potret perkeretaapian lintas Bukittinggi - Payokumbuh tahun 1971, tepatnya di jalan raya Bukittinggi-Payakumbuh Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam. Lintasan kereta api tersebut sudah dinyatakan non aktif sekitar tahun 1973. Kondisi dari jalur kereta api yang menghubungkan Kota Bukittinggi dan Payakumbuh saat ini sangat memprihatinkan dimana rel yang membentang puluhan kilo meter itu sudah banyak yang tertimbun bahkan dihuni oleh masyarakat setempat yang dijadikan bangunan permanen atau semi permanen diatas rel seperti yang terlihat pada slide terakhir dari google street.

Anwar Dt. Majo Bosa Nan Kuniang

  Salah satu tokoh yang mungkin saja jarang diketahui oleh warga kota Payakumbuh yaitu Anwar Dt. Madjo Bosa Nan Kuniang. Beliau pernah menjadi bupati Kabupaten Lima Puluh Kota periode 1957 - 1958 dan juga walikota Bukittinggi. Dan setelahnya beliau menjadi Gubernur di Sulawesi Tengah pada sejak 13 April 1964.

Seminar Kajian Lampu Togok 2021

  Senin, 10 Rabiul Akhir 1443/ 15 November 2021 digelar Seminar Kajian Lampu Togok, salah satu koleksi Museum Rumah Adat nan Baanjuang di Istana Bung Hatta Kota Bukittinggi. Kajian ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi dengan Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) Sumbar. Hadir sebagai pemateri ialah Noviyanti Awaludin dan Yulfian Azrial dari Amida Sumbar. Materi persentasi silahkan diunduh DISINI

Seminar Hasil Kajian Museum RKBH 2021

Selasa, 4 Rabiul Akhir 1443/ 9 November 2021 digelar Seminar Hasil Kajian Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta di Istana Bung Hatta Kota Bukittinggi. Kajian ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi dengan Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) Sumbar. Pada seminar kali ini akan dibahas dua materi yakni Historiografi Bung Hatta oleh Yulfian Azrial dan Ruang Kenangan Sang Proklamator oleh Noviyanti Awaludin. Yulfian Azrial merupakan Kepala Pembinaan Musuem dan Perpustakaan (BPMP) Indonesia dan juga Direktur Mahakarya Pusaka Indonesia. Sedangkan Noviyanti Awaludin merupakan Ketua Amida Sumatera Barat yang juga Pamong Budaya Permuseuman Prov. Sumbar.

Jalur KA Padang Panjang - Bukittinggi

  Refleksi dulu dan sekarang jalur kereta api yang menghubungkan kota padang panjang hingga kota bukittinggi pada saat masih aktif sekitar tahun 1970 an dan perbandingannya pada tahun 2021. Jalur kereta api ke kota bukittinggi dibangun pada masa kolonial belanda yang hanya digunakan sebagai pengangkutan biji kopi dan tentara belanda yang dibuka pada 1 november 1891.

November on History

1. Hari Inovasi Indonesia 2. Delegasi KMB Kembali ke Indonesia ~ 1949 9. Hari Kebebasan Dunia, Runtuhnya Tembok Berlin 10. Hari Pahlawan 12. Hari Ayah, Hari Kesehatan Nasional 14. Hari Brimob 16. Hari Konfrensi Warisan Sedunia, Hari Toleransi Internasional 17. Hari Pelajar/Mahasiswa Internasional 19. Hari Pria Internasional

Stasiun KA Bukittinggi dalam Kenangan

Stasiun Bukittinggi dan Jejak Perkeretaapian yang Terlupakan by  @beyubaystory Perkeretaapian memang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan suatu kota di Ranah Minang. Pasca ditemukannya kandungan batubara Ombilin di Kota Sawahlunto, seakan menjadi pengungkit bagi sektor perhubungan dan perdagangan. Mobilisasi hasil bumi dan manusia jauh lebih mudah pada zaman itu. Bukittinggi abad ke-19 tumbuh menjadi kota penting bagi pemerintah kolonial sekaligus kota urban tempo itu hingga akhirnya serba serbi wajah kota hadir termasuk rangkaian jalur kereta api.