Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Kunjungi Juga\2.Laman&Webblog

 Klik pada judul untuk menuju ke laman dimaksud: Sejarah Sumatera Sejarah Bukittinggi.com Niadilova  - Suryadi Sunuri Jazirah Malayu Heuristik - Jurnal Pendidikan Sejarah Visual Heritage - Nashbahry Couto Bukittinggi Van Agam garak.id LADO Kampung Wisata Sanjai Bukittinggi Bukittinggi Salingka Agam Heritage Museum In  & Linktr.ee

Pendampingan oleh Tim Kebudayaan

Pada tanggal 15 s/d 17 Juli 2020, Tim Kebudayaan melakukan pendampingan terhadap Tim dari Disparpora terkait pemindahan koleksi di Museum Rumah Adat Nan Baanjuang (RANB) ke dalam gudang koleksi. Hal ini karena dalam waktu dekat akan dilakukan revitalisasi terhadap bangunan museum. Foto selengkapnya silahkan kunjungi Halaman Museum Rumah Adat Nan Baanjuang

[81] Loods Pasa Bawah

Sumber: KITLV Belanda Pasa Bawah merupakan salah satu pasar di Kota Bukittinggi yang sama-sama pasar tertua, belum didapat data terkait pendirian pasar ini. Letak pasar ini berada di bawah bukit Kandang Kabau dimana Pasa Ateh berada. Bersebelahan dengan Pasa Banto yang sekarang telah berdiri bangunan Banto Trade Centre disana serta bersebelahan pula dengan Kampung Tangah Sawah yang terkenal sebagai kampungnya Nyiak Djambek (Syekh Djamil Djambek). Surau Nyiak Djambek berada tak jauh dari pasar ini. Pasa Ateh dan Pasa Bawah dihubungkan oleh sebuah jalur pejalan kaki (pedestrian) yang kini berubah menjadi Pasa Lereng. Dahulu merupakan jalan tempat para pedagang dan masyarakat berlalu lintas. Pada jalan ini dibuat sebuah jembatan penyeberangan yang langsung menuju ke Pasa Bawah. Jembatan tersebut dikenal dengan " Janjang Gantuang ". Layaknya pasar-pasar yang didirikan pada Belanda (di Minangkabau), dimana ciri khasnya ialah bangunan Loods. Yakni sebuah bangunan beratap seng yang

66. Rumah Gadang Kamanakan Dt. Pangulu Kayo

Np Regnas:  PO2018031600028 Beralamat di Jl. Panorama RT.01/RW.01 Kelurahan Bukit Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguk Panjang Kota Bukittinggi. Dimiliki oleh kamanakan dari Dt. Pangulu Kayo dari Suku Jambak. Rumah terbuat dari kayu dengan bagian bawah terbuat dari bata berspesi. Sebagian besar unsur bangunan masih asli, kecuali bangunan janjang (tangga) yang pada masa sekarang terletak di tengah-tengah yang merupakan hasil renovasi pasca gempa tahun 2009.  Loteng (langit-langit/plavon) pada bagian dalam rumah telah mengalami pergantian, demikian juga dinding bagian dalam yang membelakangi halaman depan. Rumah ini memiliki 5 (lima) buah bilik (kamar), dua diantaranya telah digabung menjadi satu.

7. Informasi/Pelancongan

 Klik pada judul untuk menuju tulisan: Bukittinggi in Memorial Analisis Komunikasi tentang Kekuatan dan Kelemahan Strategi Promosi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bukittinggi - BAB I [only]. Universitas Sumatera Utara Dampak Lingkungan Akibat Pariwisata Kota Bukittinggi - Jurnal Teknik Lingkungan Unand 2017 Perda Tentang Retribusi