Langsung ke konten utama

Postingan

Dongeng: Nenek Tua dan Ikan Gabus

  SDN06BatamKota | Dahulu kala, ada seorang Nenek Tua yang sangat miskin. Pakaiannya, hanya yang melekat di badannya. Itu pun sudah compang-camping. Pekerjaan sehari-hari Nenek Tua itu sebagai pencari kayu bakar di hutan untuk ditukarkan dengan makanan. Di saat musim kemarau, di hutan itu, banyak sungai yang kering, dan kekurangan air. Nenek Tua pun pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Ketika  sampai di hutan itu, Nenek Tua itu melihat banyak sekali ikan gabus di tempat yang kekeringan, mereka sedang menggelepar-gelepar. Dia begitu gembira. “Mungkin ini rezekiku. Aku akan merasakan lezatnya daging ikan gabus. Nanti, aku akan goreng sebagian dan sebagian lagi kujual,"ujarnya membatin. Lalu, ia pun menjongkok, sambil menyaksikan ikan-ikan gabus yang menggelepar-gelepar itu. Namun, lama-kelamaan, nenek tua itu berubah niat, ia menjadi iba. Akhirnya, ia mengurungkan niatnya mengambil ikan-ikan gabus itu. Dia hanya diam, sambil memandangi ikan-ikan gabus yang tid
Postingan terbaru

Memperingati Maulid Nabi Muhammad S. A.W 1445/2023

Catatan St. Nagari - Muhammad Rasulullah Muhammad S.A.W merupakan sosok pribadi yang sangat kuat mempengaruhi setiap umat Islam. Kecintaan kepada beliau melebihi segala apapun dalam kehidupan seorang muslim. Menjadi suri tauladan dalam kehidupan.  Rasulullah ialah Al Qur’an berjalan,  demikian kami pernah mendengar pengajian semasa mengaji di surau dahulu. Kelahiran beliau merupakan berkah bagi sekalian alam, karena sebab beliaulah seluruh alam raya ini diciptakan, menurut pengajian beberapa tarekat sufi,  Nur Muhammad  lebih dahulu diciptakan, karena beliaulah Nabi Adam, bapak seluruh manusia diciptakan. Beliaulah kekasih Allah Ta’ala, karena itu beliau mendapat tugas yang paling berat dari sekalian nabi dan rasul yang telah diutus sebelum beliau.

Anasir, Perembesan, dan Resepsi: Pembaratan di Bukittinggi Sebelum Era Jepang

Oleh Deddy Arsya Dosen Universitas Islam Negeri Syekh Djamil Djambek Bukittinggi Disampaikan dalam Seminar Pelestarian Warisan Budaya dengan Tema: "Memahami Ulang Urgensi Pelestarian Warisan Budaya di Kota Bukittinggi" Rabu s/d Kamis, 30 s/d 31 Agustus 2023, Hotel Novotel Bukittinggi Yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat Kota itu, yang awalnya dibuat sebagai benteng, telah menjadi tidak sekadar kota militer. Gedung-gedung pemerintahan berdiri agak ketinggian dan menjadi pusat kota kemudian, bersama kantor dan rumah dinas pejabat tinggi Eropa, berdiri pula pasar dengan los-los dan rumah-rumah toko, kompleks permukiman berdasarkan bangsa (Cina, Keling, [1] Jawa), juga perangkat kota modern lain semisal gedung-gedung sinema [biskop], hotel, rumah sakit, dan penjara, pemakaman, jalan-jalan mulus dan lebar yang membelah kota, jalur-jalur kereta api dengan stasiun-stasiunnya, perumahan-perumah

GENESIS DAN PERKEMBANGAN KOTA BUKITTINGGI MASA KOLONIAL BELANDA

 Oleh: Dr. Zulqayyim, M.Hum Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas, Padang Disampaikan dalam Seminar Pelestarian Warisan Budaya dengan Tema: "Memahami Ulang Urgensi Pelestarian Warisan Budaya di Kota Bukittinggi" Rabu s/d Kamis, 30 s/d 31 Agustus 2023, Hotel Novotel Bukittinggi Yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat   1.   Pengantar Kota Bukittinggi menarik untuk dibicarakan, bukan saja karena peran sejarah yang telah dimainkannya selama sejak kurun waktu satu setengah abad yang lalu, [ 1]  tetapi juga keberadaannya sebagai kota kedua di Sumatera Barat, setelah Padang yang menjadi ibukota provinsi itu. Sejak tiga dasa warsa yang lalu, Bukittinggi telah pula berkembang menjadi pusat perdagangan konveksi untuk kawasan Sumatera, sehingga disebut sebagai Tanah Abang ke-II. Selain itu dan yang selalu melekat padanya adalah sebagai kota wisata karena keelokan pemandangan alamnya dan k

Kotak Pos Lama (Brievenbus)

  Foto: klik positif Kotak Surat atau Bis Surat atau Brievenbus dalam bahasa Belanda atau kotak pos merupakan tempat atau kotak untuk mengirim surat yang sudah diberi alamat tujuan yang jelas, dan perangko yang cukup. Dalam sejarahnya di Indonesia, pos sudah ada sejak tahun 1602 pada saat VOC berkuasa.  Gubernur Jenderal G.W Van Imhoff mendirikan  kantor pos pertama di Batavia atau jakarta pada tanggal 26 agustus tahun 1746. Keberadaan Kantor pos sendiri sangat penting karena berkaitan erat dengan sejarah perkembangan telekomunikasi bahkan sejarah bangsa Indonesia sendiri. Berperan penting dalam memperlancar arus surat menyurat selama masa kolonial Belanda dan berkembang setelah penemuan teknologi telegram dan telepon.

Selamat Merayakan Aidil Adha 2023

 Selamat Merayakan Hari Raya Aidil Adha  10 Zulhijjah 1444 - 28 Juni 2023

Selamat Hari Raya Aidil Fitri 1444 H

  Selamat Merayakan Hari Raya Aidil Fitri 1444 H Jum'at, 21 April 2023 Minal Aidin Walfaidzin. Mohon Maaf Zahir & Bathin