Langsung ke konten utama

Kebudayaan/2.Sejarah/2.Bukittinggi

 Berikut kami tampilkan judul beserta tautan untuk menuju ke tulisan:


  1.  Kota Bukittinggi - Wikipedia 
  2. Gambaran Umum Kota Bukittinggi - berkas langsung unduh
  3. Dasar Penetapan Hari Jadi Kota Bukittinggi
  4. Kiprah H.Muhammad Said Dt. Tan Kabasaran dalam Menolak Kristenisasi di Bukittinggi (1962-1985) - Skripsi  Badruz Zaman
  5. Profil Pasar di Bukittinggi - Dinas Pasar 2015
  6. Pasar Atas Sebagai Sentra Ekonomi di Bukittinggi
  7. Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI)
  8. Bukittinggi Tempo Doeloe - Zulqayyim
  9. Surau & Seklah: Dualisme Pendidikan di Bukittinggi 1901-1942 - Irhas Fansuri Mursal_UNIJA
  10. Gaya Hidup Elit Minangkabau di Afdeeling Agam (1837-1942) - Dwi Vina Lestari, dkk. Univ.Padjajaran. 2017
  11. Dari Fort de Kock ke Bukittinggi - Zul 'Asri (Penelitian Dosen Muda) 2006
  12. Pengelolaan Lanskap Sejarah Kota Bukittinggi untuk Wisata Interpretasi Sejarah. Oleh Widia Yuli Sevtiani. Skripsi pada Departemen Arsitektur Lanskap. Fakultas Pertanian. IPB, 2017
  13. Kawasan Pusaka Bukittinggi sebagai Identitas Kota - Aulia Azmi, 2017
  14. Pola Perkembangan Fasilitas Wisata Kota Bukittinggi Tahun 1994-2007 - Skripsi. Rahmawati, 2009
  15. Kebun Binatang Bukittinggi dalam Lintas Sejarah oleh Irwan Setiawan
  16. Evolusi Bukittinggi menjadi Sebuah Kota. Universitas Sumatera Utara
  17.  Kontestasi & Konflik Elite Tradisional dan Elite Moderen Minangkabau dalam Media Massa di Kota Bukittinggi masa KOlonial-Yudhi Andoni_Jurnal Suluah Volume15 No.19 Desember 2014 (Hal.146)
  18. Surat Kabar Medan Poeteri oleh Pelajar Putri Normaal Cursus Poeteri di Bukittinggi
  19. Revolusi Fisik di Sumatera Awal Kemerdekaan 
  20. Proklamasi Kemerdekaan di Sumatera - Kumparan
  21. Bukittinggi akhirnya jadi "Kota Perjuangan" - JPNN_2014
  22. Taman Sabai Nan Aluih
  23. Ngarai Sianok
  24. Kebun Bunga (Kebun Binatang Kinantan)
  25. Taman Panorama
  26. Tarikh SMA N 1 Bukit Tinggi
  27. Pasa Batingkek
  28. Pasar Derma 1921
  29. Stasiun Kereta Api Bukit Tinggi
  30. Dewan Kota Fort de Kock
  31. Tangis Komandan Tentara Belanda Saat Harus Tinggalkan Bukittinggi
  32. Dewan Kota Fort de Kock (1938)
    Tulisan ini disalin dari blog Engku Suryadi Sunuri. Silahkan scroll ke bagian akhir tulisan dan klik pada nam blog untuk menuju ke postingan asli.
  33. Rumah Adat Nan Baanjuang
  34. Jalan Minangkabau
  35. Direktur Sekolah Raja (1873 - 1877)
    Tulisan ini disalin dari blog Engku Suryadi Sunuri. Silahkan scroll ke bagian akhir tulisan dan klik pada nam blog untuk menuju ke postingan asli.
  36. Murid & Guru Kweek School (1888) 
    Tulisan ini disalin dari blog Engku Suryadi Sunuri. Silahkan scroll ke bagian akhir tulisan dan klik pada nam blog untuk menuju ke postingan asli.
  37. Sawah di Tengah Bandar
  38. Rice Field in Bukit Tinggi (1895)
  39. Hotel Jogja (1970-80an)
  40. Before Janjang Goedang (1895)
  41. Three Boys
  42. Jalan Goedang 
  43. Bukit Tinggi & Gunung Marapi
  44. Pasa Banto (Sebelum 1941)
  45. Parkir Pedati
  46. Athmosphere at Pasa Banto 
  47. Lukisan Tentang Bukit Tinggi
  48.  Bukit Tinggi tahun 1993
  49. Bank Nasional
  50. View of Bukittinggi from Benteng
  51. China Town Gate (Bukit Tinggi)
  52. Clock Tower in The Day
  53. Kampuang Cino 1
  54. Kampuang Cino 2
  55. Boekenwinkel (Toko Buku)
  56. Bendi di Kampuang Cino
  57. Oto Bus NPM
  58. Map of Bukit Tinggi
  59. Market Athmosphere in Bukit Tinggi
  60. DPRD Crossroad II
  61. Murid & Guru Sekolah Raja 1888
  62. Jam Gadang & Pasa Batingkek
  63. Pasar di Bukittinggi
  64. Rumah Resident Padang Darat di Bukit Tinggi - Agam Tua
  65.  Perguruan Muslim Bukittinggi-1936
  66.  Bukittinggi: Kota Saksi Sejarah Perjalanan Bangsa - Kompasiana
  67. Bukittinggi dan Tanggal 11 Maretnya
  68. Selebar Alam, Sekecil Biji Bayam, Bumi & Langit Ada di Dalamnya - Marco Kusumawijaya




Komentar

Acap Dilihat

Rumah Pengasingan Bung Hatta di Banda Neira

Halo Sahabat Budaya!!! Tahukah kalian kalau di wilayah Kecamatan Banda  [Kabupaten Maluku Tengah, Maluku] banyak terdapat rumah pengasingan bagi tokoh-tokoh politik Indonesia pada zaman penjajahan Belanda? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu rumah pengasingan yang ada, yaitu rumah pengasingan Bung Hatta. Simak penjelasan di flyer bawah. Disalin dari IG BPCB Malut

20. Sekolah MULO (SMP N 3&4 Bukittinggi)

Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kota Bukittinggi berdasarkan  SK Walikota No. 188.45-335-2021 Tanggal 30 Desember 2021 Bangunan SMP 3 dan 4 atau dahulu merupakan SMP 2 berada di Jalan Panorama, Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguak Panjang . Berdasarkan keterangan yang didapat dari kepala sekolah, bangunan sekolah ini merupakan Sekolah MULO (sekolah menengah) pada masa Kolonial Belanda. Hingga tahun 1945 bangunan ini masih difungsikan sebagai sekolah menengah oleh pemerintah Indonesia. Setelah sekolah menengah di tiadakan kemudian pada tahun berikutnya beralih fungsi sebagai tempat percetakan "Oeang Republik Indonesia (ORI)". 

Dongeng: Nenek Tua dan Ikan Gabus

  SDN06BatamKota | Dahulu kala, ada seorang Nenek Tua yang sangat miskin. Pakaiannya, hanya yang melekat di badannya. Itu pun sudah compang-camping. Pekerjaan sehari-hari Nenek Tua itu sebagai pencari kayu bakar di hutan untuk ditukarkan dengan makanan. Di saat musim kemarau, di hutan itu, banyak sungai yang kering, dan kekurangan air. Nenek Tua pun pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Ketika  sampai di hutan itu, Nenek Tua itu melihat banyak sekali ikan gabus di tempat yang kekeringan, mereka sedang menggelepar-gelepar. Dia begitu gembira. “Mungkin ini rezekiku. Aku akan merasakan lezatnya daging ikan gabus. Nanti, aku akan goreng sebagian dan sebagian lagi kujual,"ujarnya membatin. Lalu, ia pun menjongkok, sambil menyaksikan ikan-ikan gabus yang menggelepar-gelepar itu. Namun, lama-kelamaan, nenek tua itu berubah niat, ia menjadi iba. Akhirnya, ia mengurungkan niatnya mengambil ikan-ikan gabus itu. Dia hanya diam, sambil memandangi ikan-ikan gabus yang tid

Perempuan Minang

Perempuan Melayu yang merdeka Berkuasa atas harta pusaka Menjadi tuan dalam keluarga Dimuliakan dalam Syari'at Diagungkan dalam Adat Perempuan Minang Baju kurung marwah dijaga Tak ada konde melainkan hijab ianya Jayalah Minang Jayalah Melayu Jayalah Islam April 2018

Pelestarian Rumah Dinas Gubernur Sumatera

@bukittinggimediacenter - Walikota Bukittinggi, Erman Safar hadiri Rapat Koordinasi bersama Menko Polhukam Mahfud MD dan pejabat utama tujuh kementerian serta bupati, walikota, dan Gubernur Sumatera Barat, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (23/3/2021). Pertemuan tersebut dalam rangka pembahasan finalisasi draft Instruksi Presiden mengenai percepatan pembangunan Monumen dan Tugu bersejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Secara historikal dan sejarah PDRI tersebar di beberapa Kota dan Kabupaten di Sumatera Barat. Menurut Erman, dalam proses finalisasi draft Instruksi Presiden tersebut dirinya mengusulkan beberapa titik lokasi bukti sejarah bahwa Kota Bukittinggi mengambil peran besar terbentuknya PDRI. "Salah satunya rumah bekas Gubernur Sumatera Tengah dimasa itu, Tengku Mohd. Hasan yang pernah digunakan sebagai tempat penetapan Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai Ketua PDRI" Ujar @ermansafar. Rumah tersebut, menurut Erman, memiliki nilai sej

Pabukoan

Kata Minang Klasik berikutnya ialah 'Pabukoan' merupakan kata 'buko' atau buka yang diberi awalan dan akhiran 'pa-an'. 'Pabukoan' merujuk pada hidangan yang disantap ketika berbuka puasa. Pada masa dahulu hidangan berbuka puasa atau 'pabukoan' tidak dijual seramai sekarang. Zaman dahulu - tatkala waktu Magrib masuk sebagai tanda berbuka puasa - kebanyakan orang langsung menyantap hidangan nasi beserta lauk pauknya, hanya beberapa yang memutuskan untuk shalat terlebih dahulu. Hidangan seperti kolak disantap ketika pulang dari surau menunaikan Tarawih.

Bukittinggi - Wilayah Admnistratif

  Ilustrasi: http://www.bukittinggikota.go.id/ Kota Bukittinggi merupakan kota terbesar ke-2 di Sumatera Barat setelah Kota Padang. Terletak di daratan tinggi Minangkabau tepatnya di Lembah Agam yang dikelilingi oleh Pegunungan Bukit Barisan dan diapit oleh Gunung Marapi dan Gunung Singgalang. Memiliki luas kurang lebih 25. 239 Km 2 dengan ketinggian 909-941 m di atas permukaan laut, serta dengan suhu udara berkisar antara 17.1 C s/d 24.9 C dengan iklim udara yang sejuk. Memiliki letak strategis yang merupakan segitiga perlintasan menuju ke utara, timur, dan selatan Pulau Sumatera. Kota Bukittinggi merupakan bagian dari kesatuan wilayah kebudayaan Luhak Agam dimana lokasi Kota Bukittinggi terletak di Nagari Kurai Limo Jorong, suatu satuan pemerintahan terendah dalam federasi Minangkabau. Luhak Agam berbeda dengan Kabupaten Agam baik dari segi komposisi wilayah maupun administrasi pemerintahan.

2. Sejarah\6.Koran Lama

 Klik pada judul untuk menuju kiriman dimaksud: Bintang Timoer Pelipoer Hati El Adab Djauharah Majalah  Al Moenir Pengantar Perdamaian Majalah Pengetahuan Majalah Sumatera Majalah Pemimpin Nagari Majalah Iqbaloel Haq Majalah Oetoesan Andalas Majalah Penoentoen Perjoeangan Surat Kabar Inshaf Majalah Matoea Saijo Majalah Raya Berita Koerai No.2 Th 1940 Buku: Buku "Mata Penghidoepan" Cetakan I, yang disusun oleh Bachtiar Al Aminy dan dicetak di Fort de Kock (Bukittinggi, Sumatera Barat .

Bioskop Lintas Generasi di Kota Bukittinggi itu bernama Bioskop Eri

Bioskop Eri, salah satu bioskop legendaris yang ada di Kota Bukittinggi. Bioskop yang menjadi primadona pada tahun 80an hingga 90an ini masih aktif hingga saat ini meskipun berada pada titik nadir perjalanannya. Saat ini Bioskop Eri hanya buka pada waktu-waktu tertentu dengan stok film jadul yang masih diputar dengan tiket murah meriah.

Bung Hatta meninjau proyek pembangunan Gelanggang Olahraga

  Setelah Pekan Olahraga Nasional Pertama (PON I) tanggal 9 - 12 September 1948 Sukses. Indonesia kembali menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke II di Jakarta pada tanggal 21 Oktober-28 Oktober 1951. Sebelum penyelenggaraan dilangsukan Wakil Presiden Moh. Hatta bersama Ketua PON ke-2 Dr. Halim, Sekretaris Jenderal Kementerian Penerangan RI Roeslan Abdulgani, dan beberapa wartawan mengunjungi area lahan pembangunan Stadion Nasional di Lapangan Merdeka, Jakarta.