Ayo Selfie & Wefie CB&PS di Bukittinggi

-


Harap dibaca kembali apa itu SELFIE: https://bit.ly/ttgSelfie

Masih banyak yang belum faham apa itu Selfie dan tentu saja hal tersebut juga berakibat kurangnya pengetahuan terhadap Wefie. Silahkan klik tautan di atas dan dibaca dengan baik tentang pengertian Selfie. 

Hal ini sangat berguna agar para peserta lomba tidak dirugikan nantinya disaat penilaian. Karena apabila yang dikirim bukan foto Selfie maka dengan sendirinya Dewan Juri tidak dapat melakukan penilaian terhadap foto tersebut.

Para peserta juga hendaknya membaca dengan baik persyaratan dari lomba yang diadakan. Akun IG Bukittinggi Culture wajib untuk Dimention dan Diikuti. Apbila tidak maka Dewan Juri juga tidak dapat melakukan penilaian. Silahkan baca rincian di bawah ini:

SYARAT WAJIB,
2. Gabung di FBG: https://bit.ly/cultureFBG
Karena Informasi akan dupdate digrup tersebut
3. Like & Follow: https://bit.ly/cultureFBG
Serta kunjungi situs kami: https://bit.ly/bktBudaya

Hampir semua orang baik di Bukittinggi - Agam maupun yang berada di luar kawasan tersebut tahu kalau Jam Gadang ialah salah satu Cagar Budaya (CB) di Kota Bukittinggi. Namun bukan satu-satunya karena kota ini memiliki beberapa CB dan jumlah Peninggalan Sejarah (PS) jauh lebih banyhak lagi. Untuk mengetahui apa saja CB dan PS di Bukittinggi silahkan kunjungi: https://bit.ly/ttgCBPS
Pastikan kamu meupdate informasi seputar lomba di akun media sosial kami. Karena setiap saat akan ada pembaruan tentang lomba di Grup ataupun Page (keduanya bernama sama: Bukittinggi Culture, History, & Arts)

Jangan lupa, selain Mention di IG juga di Page FB. Lihat kembali SYARAT WAJIB di atas. Jangan sampai kamu dirugikan karena tidak membaca ketentuan lomba dengan baik.

Akhir Kalam, Selamat berselfie & wefie

Tambahan (Klik pada Judul):


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Wisma Anggrek

-
Gambar
Wisma Anggrek berada di Jalan Panorama No. 16, Kelurahan Bukit Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguak Panjang. Bangunan ini dulu merupakan bagian dari asrama militer Sekolah Opsir Militer Divisi IX Banteng yang terkenal dengan nama Asrama Bukit Apit. Bangunan ini berturut-turut pernah menjadi Rumah Sakit Tentara (sebelum pindah ke Jl. Sudirman) dan rumah Danrem Wirabraja. Seka - rang bangunan ini dipakai sebagai rumah inap Kodim 0304/Agam. Bangunan di kom-pleks ini terdiri dari 3 unit bangu-nan yang berderet. Bangunan-bangu-nan tersebut meru-pakan bangunan tembok dengan atap dari genteng tanah untuk bangu-nan yang ada di sayap kiri dan tengah, sedangkan bangunan yang ada di sayap kanan menggunakan atap seng. Lantai dari keramik, jendela dan pintu terbuat dari bahan kayu.
Baca selengkapnya

13. Batu Kurai Limo Jorong

-
Gambar
  Batu Kurai Limo Jorong berada di Jalan Kurai, Kelurahan Parit Antang, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh. Menurut cerita tutua  dari masyarakat setempat (disampaikan oleh Dt. Rangkayo dan Dt. Mangkudun) yang dimaksud dengan Batu Kurai Limo Jorong adalah tempat alas duduk bagi beberapa orang penghulu ketika duduk di kerapatan   untuk bermusyawarah. Pada masa dahulu sebelum kedatangan pengaruh asing (Non-Minangkabau) masyarakat Minangkabau telah memiliki peradaban yang maju dimana mereka memiliki sistem ketatanegaraan yang jauh melebihi bangsa Melayu lainnya. Sistem ketatanegaraan berbentuk federasi dari ratusan nagari yang otonom. Masing-masing nagari dipimpin oleh Kerapatan Penghulu (Concil of Elder) yang memiliki wewenang luas dan merupakan Majelis Tertinggi dimana perangkat kerajaan serta Raja Alam yang bertahta di Nagari Pagaruyuangpun tidak dapat melakukan interfensi.
Baca selengkapnya

Garis Waktu Bukittinggi

-
Gambar
    Tahun 1609 Nama Sumatera Barat untuk pertama kalinya muncul pada tahun 1609 pada saat VOC membentuk Unit Pemerintahan untuk wilayah bagian barat pulau Sumatera dengan nama “ Hoofdcomptoir van Sumatra’s Westkust “ (Kawasan Perdagangan Utama Pantai Barat Sumatera) Saiful Guci Catata: Sumatera Westkust sendiri berarti Pantai Barat Sumatera 22 Desember 1784 Hari Kamis tanggal 10 Shaffar 1199 Tuanku Nan Tuo - yang merupakan ulama yang sangat dihormati masa itu - mengeluarkan sebuah fatwa terkait perniagaan yang berlaku di Minangkabau. Fatwa tersebut dikeluarkan disaat ' Basapa '. Penerapan hukum atau penetapan aturan (Undang-Undang/ Qanun) baru dalam perniagaan di Minangkabau memberi dampak yang sangat besar pada Bukittinggi karena kegiatan perniagaan di bandar Darek tersebut menjadi kembali bergairah. Tanggal 10 Shaffar 1199 H ketika dikonvert ke penanggalan Gregorian menjadi 22 Desember 1784 yang berdasarkan Seminar Penetapan Hari Jadi Kota yang diselenggarakan pada tangga...
Baca selengkapnya