Matinya Sejarah: Kritik Atas Rancangan Kurikulum 2020

-


"Jangan sekali-sekali meninggalkan sejarah" (Bung Karno)

Ikatan Alumni Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia berkolaborasi dengan Forum Komunikasi Guru IPS Nasional, Asosiasi Guru Sejarah Indonesia, dan Perkumpulan Program Studi Sejarah se-Indonesia mengundang dengan hormat guru-guru terbaik, akademisi dan peneliti sejarah, serta mereka yang peduli pada masa depan bangsa Indonesia untuk berpartisipasi dalam webinar seri kedua IKA Pendidikan Sejarah UPI pada:

Kamis, 17 September 2020,
Pukul 13.00-15.30 WIB.

Offcial speech: 

Prof. Dr. Dadan Wildan, M.Hum. (Sejarawan/Ketua IKA Pendidikan Sejarah UPI)

Narasumber: 

1. Prof. Dr. Said Hamid Hasan, MA (Guru besar UPI/Ketua Tim Pengembang Kurikulum 2013)

2. Dr. Restu Gunawan (Sekretaris Umum Masyarakat Sejarawan Indonesia/Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud)

3. Maman Fathurrohman, Ph.D. (Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud)

4. Dr. Agus Mulyana, M.Hum. (Pembina Perkumpulan Program Studi Program Studi Sejarah se-Indonesia/Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI)

5. Dr. Sumardiansyah Perdana Kusuma (Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia)


Pendaftaran dilakukan dengan cara mengisi formulir isian pada tautan berikut ini: http://bit.ly/webinar2ikasejarahupi. 

Pastikan penulisan nama dan gelar dengan benar karena penulisan sertifikat melalui generate langsung dari formulir pendaftaran. Tersedia 10 merchandise resmi Istana Kepresidenan bagi peserta yang beruntung. Jas Merah!

Sumber: WAG Sedaring Sejarah

 Like & Follow: 

Join Our WAG: Konco Budaya
Join Our LINE Open Chat: Bukittinggi Culture, History, & Arts

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Wisma Anggrek

-
Gambar
Wisma Anggrek berada di Jalan Panorama No. 16, Kelurahan Bukit Cangang Kayu Ramang, Kecamatan Guguak Panjang. Bangunan ini dulu merupakan bagian dari asrama militer Sekolah Opsir Militer Divisi IX Banteng yang terkenal dengan nama Asrama Bukit Apit. Bangunan ini berturut-turut pernah menjadi Rumah Sakit Tentara (sebelum pindah ke Jl. Sudirman) dan rumah Danrem Wirabraja. Seka - rang bangunan ini dipakai sebagai rumah inap Kodim 0304/Agam. Bangunan di kom-pleks ini terdiri dari 3 unit bangu-nan yang berderet. Bangunan-bangu-nan tersebut meru-pakan bangunan tembok dengan atap dari genteng tanah untuk bangu-nan yang ada di sayap kiri dan tengah, sedangkan bangunan yang ada di sayap kanan menggunakan atap seng. Lantai dari keramik, jendela dan pintu terbuat dari bahan kayu.
Baca selengkapnya

Dongeng: Nenek Tua dan Ikan Gabus

-
Gambar
  SDN06BatamKota | Dahulu kala, ada seorang Nenek Tua yang sangat miskin. Pakaiannya, hanya yang melekat di badannya. Itu pun sudah compang-camping. Pekerjaan sehari-hari Nenek Tua itu sebagai pencari kayu bakar di hutan untuk ditukarkan dengan makanan. Di saat musim kemarau, di hutan itu, banyak sungai yang kering, dan kekurangan air. Nenek Tua pun pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Ketika  sampai di hutan itu, Nenek Tua itu melihat banyak sekali ikan gabus di tempat yang kekeringan, mereka sedang menggelepar-gelepar. Dia begitu gembira. “Mungkin ini rezekiku. Aku akan merasakan lezatnya daging ikan gabus. Nanti, aku akan goreng sebagian dan sebagian lagi kujual,"ujarnya membatin. Lalu, ia pun menjongkok, sambil menyaksikan ikan-ikan gabus yang menggelepar-gelepar itu. Namun, lama-kelamaan, nenek tua itu berubah niat, ia menjadi iba. Akhirnya, ia mengurungkan niatnya mengambil ikan-ikan gabus itu. Dia hanya diam, sambil memandangi ikan-ikan gabus ...
Baca selengkapnya

13. Batu Kurai Limo Jorong

-
Gambar
  Batu Kurai Limo Jorong berada di Jalan Kurai, Kelurahan Parit Antang, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh. Menurut cerita tutua  dari masyarakat setempat (disampaikan oleh Dt. Rangkayo dan Dt. Mangkudun) yang dimaksud dengan Batu Kurai Limo Jorong adalah tempat alas duduk bagi beberapa orang penghulu ketika duduk di kerapatan   untuk bermusyawarah. Pada masa dahulu sebelum kedatangan pengaruh asing (Non-Minangkabau) masyarakat Minangkabau telah memiliki peradaban yang maju dimana mereka memiliki sistem ketatanegaraan yang jauh melebihi bangsa Melayu lainnya. Sistem ketatanegaraan berbentuk federasi dari ratusan nagari yang otonom. Masing-masing nagari dipimpin oleh Kerapatan Penghulu (Concil of Elder) yang memiliki wewenang luas dan merupakan Majelis Tertinggi dimana perangkat kerajaan serta Raja Alam yang bertahta di Nagari Pagaruyuangpun tidak dapat melakukan interfensi.
Baca selengkapnya