Hari Bela Negara 2020
Belanda melancarkan aksi polisionil atau lebih dikenal dengan nama Agresi Belanda II pada tahun 1948. Pada hari Ahad tanggal 19 Desember 1948, Kota Bukittinggi dibombardir oleh pesawat militer Sekutu.
Serangan tersebut datang berkali-kali. Mulai pukul 7.00 WIB, lalu pukul 9.00 WIB dan beberapa kali hingga siang hari. (Langgam.id)
Sekitar pukul 09.00 pagi, para pemimpin republik yang berada di Sumatera mengadakan rapat di Istana Wakil Presiden (Istana Bung Hatta). Namun rapat tersebut gagal karena serangan udara masih berlanjut. Kolonel Hidayat yang saat itu menjabat sebagai Komandan Komandemen Sumatera meminta para tokoh untuk kembali rapat pada petang hari.
Sjafruddin Prawiranegara masih menunggu kabar dari Yogyakarta saat ia dijemput untuk menghadiri rapat sore itu. Kabar yang ditunggu tak kunjung tiba. Ia khawatir para pemimpin di Yogyakarta sudah ditawan Belanda. Kekhawatiran yang kelak diketahui memang benar terjadi. (Langgam.id)
Rapat pada petang hari diselenggarakan di Rumah Dinas Teuku Muhammad Hasan yang menurut sejarawan Prof Mestika Zed, rumah tersebut terletak pada sebuah jalan dekat Ngarai Sianok.
Menurut Prof. Mestika Zed, pertemuan sore itu digelar di kediaman Mr. Hasan di sebuah jalan dekat Ngarai Sianok. Saat itulah, Sjafruddin membuka pertanyaan pada Hasan, apabila para pemimpin di Yogyakarta ditahan Belanda, apakah tidak lebih baik di Bukittinggi dibentuk pemerintahan darurat.
“Sadar akan posisinya sebagai satu-satunya menteri kabinet Hatta yang ada di Bukittinggi ketika itu, Sjafruddin tanpa ragu-ragu menawarkan diri sebagai ketua dari badan pemerintahan yang akan dibentuk itu dan menawarkan Hasan sebagai wakilnya. Hasan setuju,” tulis Mestika.
Keputusan dari dua pemimpin ini, kemudian didukung oleh para pemimpin lain di Bukittinggi ketika itu. Pada 19 Desember 1948 tersebut, PDRI sudah terbentuk dengan posisi ketua dan wakil ketua. Kabinet PDRI baru kemudian dilengkapi dan diumumkan pada 22 Desember di Halaban, Limopuluah Koto, ketika Kota Bukittinggi akhirnya jatuh ke tangan Belanda.
Baca juga:
- Rumah Dinas Gubernur Sumatera (Rumah PDRI)
- Makmur Hendrik Tarabo & Ibo Melihat Kondisi Rumah PDRI di Bukittinggi - Semangat News
- Belum Ada Anggaran untuk Rumah PDRI di Bukittinggi - Singgalang
- Pemprov Sumbar: Belum ada Anggaran Pembangunan untuk Rumah PDRI di Bukittinggi - Top Satu
- Rumah PDRI di Bukittinggi menunggu Ambruk, Pemprov Nyaris tak peduli - Singgalang
- Delapan Provinsi Awal Indonesia - risamedia
- Gubernur Wilayah Sumatera Pertama - toko.id
- Tengku Muhammad Hasan, Gubernur Sumatera Pertama dan Satu-satunya - Tirto.id
- 8 Provinsi Pertama di Indonesia hasil Sidang PPKI - kompas.com
- 19 Desember, PDRI & Hari Bela Negara - liputan6.com
- Kronologis Sejarah PDRI - pustakamarola
- Tulisan terkait PDRI
- Beberapa tulisan tentang PDRI
Like & Follow:
Komentar
Posting Komentar