Langsung ke konten utama

AIM Project 2021


Apakah Anda bekerja di bidang permuseuman? Apakah Anda tertarik dengan koleksi museum, teknologi dan pengembangan metode interpretasi? AIM Project mengajak Anda untuk bergabung dalam rangkaian pelatihan dan memberi kesempatan Anda untuk terlibat langsung dalam tim kolaborasi pameran internasional yang inovatif!

  *) AIM Project adalah rangkaian kegiatan pelatihan kuratorial museum di Indonesia yang merupakan kerjasama antara Australia dan Indonesia. Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan pendekatan kolaboratif dalam penafsiran objek-objek museum di Australia dan Indonesia dengan menggabungkan metode signifikansi makna dan interpretasi untuk objek-objek pameran.




Diselenggarakan bersama oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Museum Nasional Indonesia, Deakin University, Western Australian Museum (WAM), dan Southeast Asia Museum Services (SEAMS), AIM Project dapat terlaksana melalui pendanaan hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Pemerintah Australia melalui Institut Australia-Indonesia (Australia-Indonesia Institute) Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT).

     AIM Project adalah rangkaian kegiatan pelatihan kuratorial museum di Indonesia yang merupakan kerjasama antara Australia dan Indonesia.

     Pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan pendekatan kolaboratif dalam penafsiran objek-objek museum di Australia dan Indonesia dengan menggabungkan metode signifikansi makna dan interpretasi untuk objek-objek pameran.

     Pada akhir pelatihan, peserta pelatihan akan bekerja sama untuk membuat sebuah pameran dengan menggunakan objek-objek dari museum-museum terpilih di Indonesia dan Australia, yang akan dipublikasikan melalui Western Australian Museum (WAM) website.

     AIM Project diselenggarakan bersama oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Museum Nasional Indonesia, Deakin Universitys Cultural Heritage Asia-Pacific Group, Western Australian Museum (WAM), dan Southeast Asia Museum Services  (SEAMS).

 

Melalui AIM Project, Anda akan mendapatkan:

 

     Pelatihan dan praktik langsung dengan obyek museum melalui metode penilaian signifikansi (Significance Assessment 2.0) dan interpretasi melalui dialog dengan para pakar permuseuman dari Indonesia dan Australia

       Kesempatan untuk memperluas jaringan dan berbagi pengalaman dengan para pelaku museum di Indonesia dan Australia untuk memperkaya pengetahuan yang dapat berguna bagi masa depan. 

     Kesempatan merancang sebuah pameran online bersama antara museum-museum di Indonesia dan Australia. Pameran ini akan menampilkan narasi-narasi baru dari koleksi museum di kedua negara berdasarkan hasil pelatihan signifikansi dan interpretasi yang sudah dilakukan sebelumnya. 

      Penghargaan berupa sertifikat partisipasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Deakin University.

 

AIM Project akan diadakan dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Penerjemahan simultan akan disediakan pada beberapa sesi, sehingga kemampuan bahasa Inggris (komunikatif) akan diperlukan untuk mengikuti pelatihan ini.

  

Jadwal AIM Project **)

 

Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah pameran online bersama. Peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang telah dijadwalkan. Adapun jadwal pelatihan adalah sebagai berikut:

 

      27 Mei 2021                   : Pembukaan dan orientasi program

      21 22 Juli 2021            : Pelatihan Signifikansi (Museum Nasional, Jakarta)

      25 26 Oktober 2021    : Pelatihan Interpretasi (Museum Kota Makassar)

      Juni 2021 April 2022   : Pengembangan konten Pameran Online (online)

      Juni 2022                       : Peluncuran Pameran Online

**) Tanggal dan program berlaku pada saat ini, tetapi dapat berubah (informasi jadwal terbaru di website www.aim-project.org)

 

Informasi pendaftaran

 

Kami mengundang rekan-rekan pekerja museum  untuk bergabung dalam AIM Project 2021/2022. 

Syarat untuk mendaftar program ini adalah sebagai berikut:

 

1.   Warga Negara Indonesia (WNI).

2.   Bekerja di museum (pemerintah atau swasta), misalnya sebagai kurator, manajemen koleksi, perencana/ desainer pameran, managemen museum, arsiparis, sejarawan, dll.

3.   Memiliki pengalaman/ ketertarikan untuk bekerja dengan objek museum.

4.   Memiliki ketertarikan pada isu yang terkait penilaian signifikansi dan interpretasi objek.

5.   Bersedia mengikuti seluruh rangkaian kegiatan seperti pelatihan seperti yang telah dijadwalkan.

6.   Bersedia bergabung dalam grup Facebook atau Whatsapp untuk kepentingan koordinasi selama pelatihan dan program ini berlangsung.

7.   Berpartisipasi aktif selama pelatihan dan program ini berlangsung dan terlibat dalam diskusi.

8.   Memiliki kemampuan untuk memahami bacaan dan percakapan dalam Bahasa Inggris.

 

Pendaftaran dilakukan sebelum 21 April 2021 (pukul 12 malam WIB), melalui Google Form [https://forms. gle/5LrpJ2hDGtck1CgV9] atau Klik DISINI dengan kelengkapan dokumen sebagai berikut:

 1.   Formulir pendaftaran yang sudah diisi dengan lengkap.

2.   Tulisan (dalam Bahasa Indonesia) maksimal 500 kata yang menjelaskan alasan ketertarikan Anda terhadap program ini.

3.   PDF surat izin yang telah ditandatangani oleh atasan dari museum (menggunakan format yang tersedia).

4.   PDF Curriculum Vitae yang memuat pengalaman kerja atau kegiatan yang relevan.

 

atau dapat mengirimkan formulir secara manual beserta dokumen yang diperlukan dalam satu PDF melalui e-mail admin@seams.id dengan format judul e-mail:

AIM PROJECT APP/ [NAMA LENGKAP]/ [ASAL MUSEUM]’

Keputusan mengenai peserta terpilih akan kami umumkan pada tanggal 3 Mei 2021 melalui email masing-masing. 

Mematuhi protokol kesehatan, pelatihan ini akan diadakan secara fisik di Museum Nasional, Jakarta dan Museum Kota Makassar, serta secara online.  

 

Pelatihan ini tidak memungut biaya apapun. Panitia akan menanggung biaya akomodasi dan transportasi peserta untuk mengikuti pelatihan ini.

 

Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi website kami di www.aim-project.org atau hubungi kami melalui e-mail: admin@seams.id

 

Project dapat terlaksana melalui pendanaan hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Pemerintah Australia melalui Institut Australia-Indonesia (Australia-Indonesia Institute)

 

 

 

 
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan  (DFAT)

 

 Form Surat Izin Klik DISINI

 

Kunjungi Lamannya DISINI




















Komentar

Acap Dilihat

Rumah Pengasingan Bung Hatta di Banda Neira

Halo Sahabat Budaya!!! Tahukah kalian kalau di wilayah Kecamatan Banda  [Kabupaten Maluku Tengah, Maluku] banyak terdapat rumah pengasingan bagi tokoh-tokoh politik Indonesia pada zaman penjajahan Belanda? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu rumah pengasingan yang ada, yaitu rumah pengasingan Bung Hatta. Simak penjelasan di flyer bawah. Disalin dari IG BPCB Malut

Dongeng: Nenek Tua dan Ikan Gabus

  SDN06BatamKota | Dahulu kala, ada seorang Nenek Tua yang sangat miskin. Pakaiannya, hanya yang melekat di badannya. Itu pun sudah compang-camping. Pekerjaan sehari-hari Nenek Tua itu sebagai pencari kayu bakar di hutan untuk ditukarkan dengan makanan. Di saat musim kemarau, di hutan itu, banyak sungai yang kering, dan kekurangan air. Nenek Tua pun pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Ketika  sampai di hutan itu, Nenek Tua itu melihat banyak sekali ikan gabus di tempat yang kekeringan, mereka sedang menggelepar-gelepar. Dia begitu gembira. “Mungkin ini rezekiku. Aku akan merasakan lezatnya daging ikan gabus. Nanti, aku akan goreng sebagian dan sebagian lagi kujual,"ujarnya membatin. Lalu, ia pun menjongkok, sambil menyaksikan ikan-ikan gabus yang menggelepar-gelepar itu. Namun, lama-kelamaan, nenek tua itu berubah niat, ia menjadi iba. Akhirnya, ia mengurungkan niatnya mengambil ikan-ikan gabus itu. Dia hanya diam, sambil memandangi ikan-ikan gabus yang tid

Pelestarian Rumah Dinas Gubernur Sumatera

@bukittinggimediacenter - Walikota Bukittinggi, Erman Safar hadiri Rapat Koordinasi bersama Menko Polhukam Mahfud MD dan pejabat utama tujuh kementerian serta bupati, walikota, dan Gubernur Sumatera Barat, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (23/3/2021). Pertemuan tersebut dalam rangka pembahasan finalisasi draft Instruksi Presiden mengenai percepatan pembangunan Monumen dan Tugu bersejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Secara historikal dan sejarah PDRI tersebar di beberapa Kota dan Kabupaten di Sumatera Barat. Menurut Erman, dalam proses finalisasi draft Instruksi Presiden tersebut dirinya mengusulkan beberapa titik lokasi bukti sejarah bahwa Kota Bukittinggi mengambil peran besar terbentuknya PDRI. "Salah satunya rumah bekas Gubernur Sumatera Tengah dimasa itu, Tengku Mohd. Hasan yang pernah digunakan sebagai tempat penetapan Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai Ketua PDRI" Ujar @ermansafar. Rumah tersebut, menurut Erman, memiliki nilai sej

20. Sekolah MULO (SMP N 3&4 Bukittinggi)

Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kota Bukittinggi berdasarkan  SK Walikota No. 188.45-335-2021 Tanggal 30 Desember 2021 Bangunan SMP 3 dan 4 atau dahulu merupakan SMP 2 berada di Jalan Panorama, Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguak Panjang . Berdasarkan keterangan yang didapat dari kepala sekolah, bangunan sekolah ini merupakan Sekolah MULO (sekolah menengah) pada masa Kolonial Belanda. Hingga tahun 1945 bangunan ini masih difungsikan sebagai sekolah menengah oleh pemerintah Indonesia. Setelah sekolah menengah di tiadakan kemudian pada tahun berikutnya beralih fungsi sebagai tempat percetakan "Oeang Republik Indonesia (ORI)". 

Bukittinggi - Wilayah Admnistratif

  Ilustrasi: http://www.bukittinggikota.go.id/ Kota Bukittinggi merupakan kota terbesar ke-2 di Sumatera Barat setelah Kota Padang. Terletak di daratan tinggi Minangkabau tepatnya di Lembah Agam yang dikelilingi oleh Pegunungan Bukit Barisan dan diapit oleh Gunung Marapi dan Gunung Singgalang. Memiliki luas kurang lebih 25. 239 Km 2 dengan ketinggian 909-941 m di atas permukaan laut, serta dengan suhu udara berkisar antara 17.1 C s/d 24.9 C dengan iklim udara yang sejuk. Memiliki letak strategis yang merupakan segitiga perlintasan menuju ke utara, timur, dan selatan Pulau Sumatera. Kota Bukittinggi merupakan bagian dari kesatuan wilayah kebudayaan Luhak Agam dimana lokasi Kota Bukittinggi terletak di Nagari Kurai Limo Jorong, suatu satuan pemerintahan terendah dalam federasi Minangkabau. Luhak Agam berbeda dengan Kabupaten Agam baik dari segi komposisi wilayah maupun administrasi pemerintahan.

Bioskop Lintas Generasi di Kota Bukittinggi itu bernama Bioskop Eri

Bioskop Eri, salah satu bioskop legendaris yang ada di Kota Bukittinggi. Bioskop yang menjadi primadona pada tahun 80an hingga 90an ini masih aktif hingga saat ini meskipun berada pada titik nadir perjalanannya. Saat ini Bioskop Eri hanya buka pada waktu-waktu tertentu dengan stok film jadul yang masih diputar dengan tiket murah meriah.

Bung Hatta meninjau proyek pembangunan Gelanggang Olahraga

  Setelah Pekan Olahraga Nasional Pertama (PON I) tanggal 9 - 12 September 1948 Sukses. Indonesia kembali menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke II di Jakarta pada tanggal 21 Oktober-28 Oktober 1951. Sebelum penyelenggaraan dilangsukan Wakil Presiden Moh. Hatta bersama Ketua PON ke-2 Dr. Halim, Sekretaris Jenderal Kementerian Penerangan RI Roeslan Abdulgani, dan beberapa wartawan mengunjungi area lahan pembangunan Stadion Nasional di Lapangan Merdeka, Jakarta.

Vandalisme terhadap Peninggalan Sejarah 09.10.20

Pada hari Jum'at tanggal 09 Oktober 2020, Tim Kebudayaan mendapat laporan perihal aksi Vandalisme pada salah satu Peninggalan Sejarah Kota Bukittinggi. Peninggalan Sejarah dimaksud ialah dengan nomor 94. Eks Tiang Listrik/Telpon .  Tim Kebudayaan mendapat objek yang terletak di trotoar depan Hotel Dymens, Simpang Yarsi sudah dicoret-coret dengan cat semprot warna mereah pada keempat sisinya. Tidak hanya itu, pada sisi yang menghadap ke Jalan Sudirman telah ditempeli dengan empat helai kertas HVS. Tampaknya tempelan kertas ini lebih dahulu dipasang. Masyarakat yang berada disekitar objek ini berkata bahwa kemarin (Kamis,08 Oktober2020) coretan tersebut belum ada. Kemungkinan coretan tersebut dilakukan pada malam hari Kamis. Memang tidak terdapat pengumuman atau peringatan yang dipasang pada objek dimaksud. Namun bukan berarti siapapun boleh berbuat sekehendak hatinya. Tidak mesti dilarang atau diberi tahu terlebih dahulu bahwa suatu perbuatan itu salah sehingga baru tak dikerjakan.

Perempuan Minang

Perempuan Melayu yang merdeka Berkuasa atas harta pusaka Menjadi tuan dalam keluarga Dimuliakan dalam Syari'at Diagungkan dalam Adat Perempuan Minang Baju kurung marwah dijaga Tak ada konde melainkan hijab ianya Jayalah Minang Jayalah Melayu Jayalah Islam April 2018

Stasiun KA Bukittinggi dalam Kenangan

Stasiun Bukittinggi dan Jejak Perkeretaapian yang Terlupakan by  @beyubaystory Perkeretaapian memang tidak bisa dilepaskan dari perkembangan suatu kota di Ranah Minang. Pasca ditemukannya kandungan batubara Ombilin di Kota Sawahlunto, seakan menjadi pengungkit bagi sektor perhubungan dan perdagangan. Mobilisasi hasil bumi dan manusia jauh lebih mudah pada zaman itu. Bukittinggi abad ke-19 tumbuh menjadi kota penting bagi pemerintah kolonial sekaligus kota urban tempo itu hingga akhirnya serba serbi wajah kota hadir termasuk rangkaian jalur kereta api.