Langsung ke konten utama

Webinar Khazanah Pengetahuan Tersembunyi Di Balik Eksotik Koleksi Museum.


Cagar Budaya adalah warisan budaya yang bersifat kebendaan baik dalam bentuk Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya yang berada di darat dan/atau di air yang perlu diselamatkan. 

Benda yang diduga Cagar Budaya banyak tersebar di Provinsi Sumatera Barat, sesuai dengan UU No 11 Tahun 2010 perlu upaya untuk melestarikan keberadaan cagar budaya karena memiliki nilai penting bagi Sejarah, Ilmu pengetahuan, Pendidikan, Agama dan/atau Kebudayaan melalui penetapan.

 Perlu koordinasi semua pihak terlibat untuk melestarikan cagar budaya di Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat melalui UPTD Museum Adityawarman terus melakukan tata kelola Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan terhadap seluruh warisan budaya termasuk cagar budaya dengan berbagai pihak. 

Meningkatkan kualitas koleksi museum dengan cara melakukan perawatan/konservasi, restorasi, dan penelitian/kajian koleksi menjadi salah satu cara untuk menjadi koleksi Museum Adityawarman sebagai Benda Cagar Budaya Daerah yang bernilai Ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Pengembangan dan penelitian terhadap nilai dan makna sebuah koleksi terus dilakukan untuk hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, maka pada kesempatan webinar berikutnya mencoba menyampaikan hasil kajian sementara terhadap koleksi Museum Adityawarman dan diinformasikan pada masyarakat sebagai upaya keikutsertaan masyarakat memajukan kebudayaan melalui cagar budaya secara bersama. Saksikan juga penampilan Atraksi Budaya dari Sanggar Alang Babega.

Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat mengadakan Webinar #9 Khazanah Warisan Budaya di Sumatera Barat dilaksanakan pada 

Hari jumat,  25 September 2020,
Pukul 14.00 - 16.00 Wib.
Judul : Khazanah Pengetahuan Tersembunyi Di Balik Eksotik Koleksi Museum.
Link Pendaftaran : http://bit.ly/RegWeb9

Narasumber :

1. Prof. Dr. Ir. Puti Reno Raudha Thaib (Budayawan - Koleksi Pakaian Rajo Minangkabau)
2. Dr. Wanofri Samry, M.Hum (Sejarah Unand - Batu Tulis)
3. Dr. Erniwati, M.Hum (Sejarah UNP - Cangklong)

Moderator/Janang :
 Viveri Yudi (Mak Kari)

Narahubung :
Helma Fitri 0853 6517 0680
Elfiana 0823 8996 4129


Note : Dapatkan 50 hadiah eksklusif  untuk peserta terpilih yang bertanya melalui chat zoom.
Gunakan format : Nama#HP#Kota#Pertanyaan

Disalin dari kiriman WAG Biliak Budaya

 Like & Follow: 

Join Our WAG: Konco Budaya
Join Our LINE Open Chat: Bukittinggi Culture, History, & Arts

Komentar

Acap Dilihat

Dongeng: Nenek Tua dan Ikan Gabus

  SDN06BatamKota | Dahulu kala, ada seorang Nenek Tua yang sangat miskin. Pakaiannya, hanya yang melekat di badannya. Itu pun sudah compang-camping. Pekerjaan sehari-hari Nenek Tua itu sebagai pencari kayu bakar di hutan untuk ditukarkan dengan makanan. Di saat musim kemarau, di hutan itu, banyak sungai yang kering, dan kekurangan air. Nenek Tua pun pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Ketika  sampai di hutan itu, Nenek Tua itu melihat banyak sekali ikan gabus di tempat yang kekeringan, mereka sedang menggelepar-gelepar. Dia begitu gembira. “Mungkin ini rezekiku. Aku akan merasakan lezatnya daging ikan gabus. Nanti, aku akan goreng sebagian dan sebagian lagi kujual,"ujarnya membatin. Lalu, ia pun menjongkok, sambil menyaksikan ikan-ikan gabus yang menggelepar-gelepar itu. Namun, lama-kelamaan, nenek tua itu berubah niat, ia menjadi iba. Akhirnya, ia mengurungkan niatnya mengambil ikan-ikan gabus itu. Dia hanya diam, sambil memandangi ikan-ikan gabus yang tid

39. Los Saudagar

Los Saudagar atau Lorong Saudagar atau masyarakat Bukittinggi dan Agam juga mengenalnya dengan nama Balakang Pasa ialah komplek bangunan ruko peninggalan kolonial yang masih bertahan di Bukittinggi. Pada gempa tahun 2006, sebagian besar dari bangunan ruko disini hancur dan hanya menyisakan puing-puing. Kini hanya sebagian kecil dari bangunan yang masih bertahan. Komplek bangunan ini telah ditetapkan menjadi Cagar Budaya Nasional dengan Surat Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2010 dengan Nomor  Nomor PM.05/PW.007/MKP2010 . ====================== Di sebelah timur terdiri dari blok-blok bangunan berjajar yang dinamakan dengan `belakang pasar` yang dibangun pada tahun 1917 (berdasarkan yang tertera pada salah satu bangunannya). Blok ruko pada daerah ini menjual barang¬barang kodian, minyak tanah, minyak goreng dan kapuk. Jalan diantara deretan blok bangunan ini dikenal dengan nama Jalan Saudagar dan Jalan Kumango, yaitu tempat menjual barang-barang kelontong. Deretan blo

20. Sekolah MULO (SMP N 3&4 Bukittinggi)

Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kota Bukittinggi berdasarkan  SK Walikota No. 188.45-335-2021 Tanggal 30 Desember 2021 Bangunan SMP 3 dan 4 atau dahulu merupakan SMP 2 berada di Jalan Panorama, Kelurahan Kayu Kubu, Kecamatan Guguak Panjang . Berdasarkan keterangan yang didapat dari kepala sekolah, bangunan sekolah ini merupakan Sekolah MULO (sekolah menengah) pada masa Kolonial Belanda. Hingga tahun 1945 bangunan ini masih difungsikan sebagai sekolah menengah oleh pemerintah Indonesia. Setelah sekolah menengah di tiadakan kemudian pada tahun berikutnya beralih fungsi sebagai tempat percetakan "Oeang Republik Indonesia (ORI)". 

Bioskop Lintas Generasi di Kota Bukittinggi itu bernama Bioskop Eri

Bioskop Eri, salah satu bioskop legendaris yang ada di Kota Bukittinggi. Bioskop yang menjadi primadona pada tahun 80an hingga 90an ini masih aktif hingga saat ini meskipun berada pada titik nadir perjalanannya. Saat ini Bioskop Eri hanya buka pada waktu-waktu tertentu dengan stok film jadul yang masih diputar dengan tiket murah meriah.

Rumah Pengasingan Bung Hatta di Banda Neira

Halo Sahabat Budaya!!! Tahukah kalian kalau di wilayah Kecamatan Banda  [Kabupaten Maluku Tengah, Maluku] banyak terdapat rumah pengasingan bagi tokoh-tokoh politik Indonesia pada zaman penjajahan Belanda? Pada kesempatan kali ini kita akan membahas salah satu rumah pengasingan yang ada, yaitu rumah pengasingan Bung Hatta. Simak penjelasan di flyer bawah. Disalin dari IG BPCB Malut

55. Janjang Gantuang

No. Registrasi Nasional:  PO2016072200273 Dilindungi UU No.11 Th. 2010 Janjang Gantuang sesunguhnya merupakan sebuah jembatan yang menghubungkan Pasa Lereng dengan Pasa Bawah & Pasa Aua Tajungkang. Tepat disebelahnya terdapat sebuah janjang lain yang bernama Janjang Tigo Baleh. Janjang Tigo Baleh sempat ditiadakan (tidak dapat tahun pasti) dan pada tahun 2017 dilakukan revitalisasi dengan membuat janjang baru di lokasi persis Janjang Tigo Baleh berada. Janjang baru mengambil bentuk berbeda, namun diberi nama sama.

Tingkuluak #10

Tingkuluak merupakan salah satu Hijab perempuan Minangkabau selain Lilik . Penggunaan tingkuluak menjadi bagian dari pakaian adat. Seperti dikenal namanya 'Tingkuluak Tanduak'.  Bentuk Tingkuluak bermacam-macam, ada yang sekadar membungkus kepala sehingga rambut perempuan tidak kelihatan. Namun ada juga yang menutup hingga ke bahu serta ada pula yang mencapai dada. Seperti Tingkuluak Koto Gadang.

Bukittinggi masa Agresi Belanda II

SERANGAN DIKOTA BUKITTINGGI 19 DESEMBER 1948- Pada masa Perang Kemerdekaan, Bukittinggi dijuluki sebagai “ Ibu Kota Kedua Republik Indonesia”  Selama beberapa bulan, pada tahun 1947 Wakil Presiden RI berkedudukan di kota ini. Dari Bukittinggi, Wakil Presiden memimpin dan menggendalikan  pemerintahan dan perjuangan untuk seluruh Sumatera.

Kebudayaan\4. Museum\6.Museum Zoologi

 Klik pada judul untuk menuju tulisan: Sato Saba Piliang. Lemuria Indonesia. Hal.776 - Google Book Pembentukan Identitas Literatur - lib.ui.ac Museum Zoologi - Wikipedia  Zoology Musuem in Guguak Panjang Sub District, Indonesia -  Museum Zoologi - Geo Tourism Museum Zoologi Bukittinggi Sumatera Barat