Arsitektur kolonial terlihat pada bentuk atap limasan, din-ding
dan tangga masuk yang terbuat dari bata ber-plester, serta
bentuk jendela yang tinggi dan terbuat dari kaca. Sementara
arsitektur tradi-sional terlihat dari bentuk rumah berpang-gung,
lantai terbuat dari papan kayu. Bangunan ini terdiri dari 6 ruangan, yaitu 3
buah kamar tidur, sebuah ruang tamu, sebuah ruang keluarga, dan sebuah dapur.
Rumah ini berdenah persegi panjang dengan ukuran 9,29 x 16,34 m (151,79 m²).
SDN06BatamKota | Dahulu kala, ada seorang Nenek Tua yang sangat miskin. Pakaiannya, hanya yang melekat di badannya. Itu pun sudah compang-camping. Pekerjaan sehari-hari Nenek Tua itu sebagai pencari kayu bakar di hutan untuk ditukarkan dengan makanan. Di saat musim kemarau, di hutan itu, banyak sungai yang kering, dan kekurangan air. Nenek Tua pun pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Ketika sampai di hutan itu, Nenek Tua itu melihat banyak sekali ikan gabus di tempat yang kekeringan, mereka sedang menggelepar-gelepar. Dia begitu gembira. “Mungkin ini rezekiku. Aku akan merasakan lezatnya daging ikan gabus. Nanti, aku akan goreng sebagian dan sebagian lagi kujual,"ujarnya membatin. Lalu, ia pun menjongkok, sambil menyaksikan ikan-ikan gabus yang menggelepar-gelepar itu. Namun, lama-kelamaan, nenek tua itu berubah niat, ia menjadi iba. Akhirnya, ia mengurungkan niatnya mengambil ikan-ikan gabus itu. Dia hanya diam, sambil memandangi ikan-ikan gabus yang tid
Komentar
Posting Komentar