1. Benteng de Kock


Benteng Fort de Kock demikian ia dikenal. Kalau kita terjemahkan ke dalam Bahasa Inggris maka akan menjadi Fort Fort de Kock.  Penamaan seperti ini masih bertahan hingga kini, baik di kalangan wisatawan dan terutama sekali oleh penduduk setempat.

Benteng de Kock berada di Jalan Benteng, Kelurahan Benteng Pasar Atas, Kecamatan Guguak Panjang. Berada pada sebuah bukit yang bernama Bukit Jirek dan di seberangnya terdapat Bukit Malambuang tempat Kebun Binatang Kinantan berada. Kedua bukit ini dihubungkan oleh Jambatan Limpapeh yang dibuat pada tahun 1990an.

Benteng ini dibangun pada tahun 1826 oleh Kapten Beur seorang perwira militer Belanda  sebagai salah satu basis kekuatan mereka dalam menanamkan pengaruhnya di Darek (Daratan Minangkabau). Perlawanan Mujahid Paderi yang sangat gigih menyebabkan kesulitan bagi Belanda sehingga benteng ini merupakan salah satu tumpuan pengharapan bagi Belanda dalam Kampanye Militer yang mereka kobarkan terhadap Rakyat Minangkabau.

Banyak yang menyangka bahwa bangunan Menara Air yang terletak di puncak bukit ini merupakan sisa-sisa peninggalan Benteng de Kock. Namun sesungguhnya yang dimaksud benteng itu ialah Bukit Jirek itu sendiri dengan parit yang mengelilingi bagian puncak hingga ke pinggang. Parit tersebut kini memiliki ke dalaman 1 m (seratus tahun dahulu mungkin lebih dalam) dengan lebar 3 m. Bangunan menara air itu sendiri didirikan seratus tahun kemudian.

Hingga kini pada bagian puncak Bukit Jirek (disekeliling Menara Air) masih terdapat meriam-meriam yang digunakan Belanda untuk memerangi Mujahid Paderi. Meriam-meriam tersebut memiliki ukuran yang besar dan kecil, salah satu meriam berukuran besar telah dipindahkan ke Kawasan Kebun Binatang Kinantan tepatnya di dekat kolam ikan di seberang bangunan Museum Rumah Adat nan Baanjuang. Pada salah satu meriam terdapat ukiran angka tahun 1813.

















Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Wisma Anggrek

13. Batu Kurai Limo Jorong

Garis Waktu Bukittinggi